Kali ini saya ingin bertadabbur, bukan untuk menggurui atau menasehati. Akan tetapi untuk mengingatkan diri saya sendiri. Sebuah renungan yang sangat penting, tentang āJangan lupa bersyukurā.
Sebagai generasi pecandu smartphone, saya merasa media sosial sangatlah berpengaruh pada pola pikir saya. Rasanya lebih sering membanding-bandingkan, mencapai target orang lain, dan tidak bersyukur dengan apa yang dimiliki.
Padahal hal itu sangat salah. Karena setiap manusia diciptakan memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun beneran⦠Meski saya sadar hal itu salah, tetap saja saya lakukanā¦
Menikmati Hidup dengan Bahagia
Ketika hidup diliputi uang, harga, dan bayangan kekayaan. Maka hati menjadi kacauā¦
Ingin ini, ingin itu, tapi uang belum ada. Terus kepikiran ini, itu, tapi takut melaksanakan. Sebenarnya percuma, tapi sering banget manusia melakukan hal ituā¦
Coba deh, hidup nyantai⦠Nggak mikirin uang, masa depan yang menggebu-gebu, dan hal-hal bersifat dunianya. Tentu hidup akan jauh lebih bermakna.
Melakukan apa-apa sewajarnya, ikhlas, melakukan sesuatu yang disukai, dan tersenyumā¦
Saya mungkin tahu teorinya, tapi belum tentu bisa melakukanya.
Membandingkan dengan Orang Lain
Pencapaianmu dengan orang lain tentu beda. Standar kebahagiaan mereka belum sama dengan dirimu. Tapi kok,ā¦
Kita selalu membanding-bandingkan diri sendiri dengan orang lain. Semisal, kita nggak bisa musik. terus lihat di media sosial, temen kita jago musik.
Setelah melihat, kita terpacu untuk belajar, mati-matian, dan akhirnya putus asa karena nggak bisa-bisa.
Okey, belajar memang baik. Tapi mempelajari apapun untuk pamer bukanlah hal yang sangat menyebalkan?
Terkadang, sikap bodo amat itu sangat penting kita lakukanā¦
Sukses itu Bukan Final
Pernah saya membaca sebuah buku. Di dalam buku itu, ada sebuah ungkapan yang menurut saya keren, āSukses adalah proses, bukan hasilā¦ā
Dari kalimat itu, saya menyimpulkan jika sukses patutnya dimiliki oleh manusia. Manusia yang telah mengalahkan diri mereka 1/sekian detik sebelum sekarang.
Bisa dikatakan, sukses yang sebenarnya bukanlah tentang harta, tahta, atau cinta. Akan tetapi bagaimana diri kita mampu mengalahkan kita sendiri. Karena, āJihad yang paling berat adalah melawan hawa nafsuā¦ā
Hati Manusia itu Lemah dan Rapuh
Kita semua tahu, jika Allah yang maha membolak-balikkan hati kita. Bagaimana kondisi hati kita saat ini, adalah bentuk intervensi kuasa Allah. Kalau kita tidak menautkan hati kita kepada Allah, mungkin otak dan akal kita bakalan ambisius untuk melakukan segala hal.
Sehebat apapun manusia, ketika hatinya dibalikkan oleh Allah. Dia bisa jadi nggak hebat lagiā¦
Seburuk dan sehina Apapun manusia, ketika hatinya dibalikkan Allah, maka ia bisa jadi manusia terbaik di alam semesta.
Allah yang maha membolak-balikkan hati, jadi jangan kalian sok mau merubah nasib orang lain. Berusahalah yang terbaik, urusan hasil serahkan pada Allah. Gitu kan?
Bersyukurlah
Katakan, āSegala Puji Bagi Allah.ā
Kita sudah diberi hidup, kehidupan, sosial masyarakat, kemampuan (daya tahan), tubuh yang normal, indra yang lengkap dan berfungsi baik, rumah, penampilan yang baikā¦
Kadang, kita juga perlu melihat orang yang hartanya di bawah kita. Agar kita benar-benar bersyukur. Agar tidak terlalu mengejar dunia yang tiada habisnyaā¦
Dunia itu bagaikan mengendarai sepeda motor di jalan raya. Ketika kamu bernafsu untuk menyalip (mendahului) kendaraan di depan kamu, itu nggak bakalan ada habisnya. Selalu dan selalu ada lagi kendaraan yang bisa kamu dahului.
Orang Bodoh
***
Tulisan ini semata-mata untuk diri saya sendiri.
Jangan lupa bersyukur yaā¦.
Satu pemikiran pada “Jangan Lupa Bersyukur Ya…”