Millenial Nusantara: Pahami karakternya Rebut Simpatinya

Judul buku: Millenial Nusantara Pahami Karakternya, Rebut Simpatinya.
Penulis: Hasanudin Ali dan Lilik Purwandi
Jumlah halaman: 203
Penerbit: PT Gramesia Pustaka Utama
Tempat/ Tahun terbit: Jakarta/ 2017
ISBN: 978-602-03-7530-4

Sadarkah anda saar ini ketika pergi ke Mall anda tidak menemui Tukang Parkir lagi? Sadarkah anda saat Di jalan anda telah jarang menemukan angkutan konvensional lagi? Sadarkah anda saat tenaga manusia sudah banyak tergantikan dengan mesin karna dianggap lebih efisien? Sadarkah anda bahwa teknologi industri sudah berkembang pesat menguasai dunia? Jika anda sadar selamat anda sudah bangun dari tidur anda dan segera bersiap menghadapi perubahan yang mau tidak mau harus dihadapi. Disinilah fungsi buku ini. Tentu kita semua tak asing lagi dengan istilah revolusi industri 4.0 yang mana yang tidak inovatif akan segera tergeser dan kita dituntut untuk menarik perhatian para millenial agar kita terus mampu bersaing dengan kompetitor. Didalam buku ini kita akan digiring untuk memahami dahulu mengenai pembagian nama beberapa generasi mulai dari baby boomer, gen-x, millenials dan gen-z. Semua akan dikupas tuntas juga mengenai bonus demografi bagi Indonesia akankah menguntungkan atau sebaliknya. Kita akan diajak menyelami dunia khususnya dunia millenial agar kita mampu untuk menyesuaikan diri dan tidak terseret arus kemudian terpinggirkan begitu saja. Kita pun akan mengetahui karakter millenial, perilaku keuangan, politik serta religiositasnya. Buku ini akan membuka wawasan kita agar mampu memersiapkan diri untuk menghadapi revolusi industri selanjutnya. Creative, Connected, dan Confindence adalah Jargon yang ditanamkan untuk para generasi milenial dalam buku ini. Agar mereka mampu berfikir kreatif dan inovatif guna menggagas sesuatu yang baru agar terus eksis dikalangan masyarakat. Buku ini berisi kata pengantar dari menteri pemuda dan olahraga bapak Imam Nahrowi dan mendapat testimoni dari banyak pejabat hebat negara kita. Sayangnya, buku ini tidak mengupas tuntas tentang revolusi industri yang mungkin banyak diantara kita belum memahami secara mendalam.

Tinggalkan komentar

You cannot copy content of this page