-Instead of looking for answers, make choices. Whatever you choose, you’ll be criticized. You can’t make any decisions If you’re afraid of criticism-
Beberapa untaian kalimat yang diutarakan oleh salah satu tokoh dalam Drama Korea Start-Up yang artinya kurang lebih “Buatlah pilihan, apapun pilihanmu pasti akan ada saja yang mengkritik. Saat kamu takut dikritik maka kamu tidak akan membuat keputusan apapun”.
Bagi kalian yang ingin nonton drama korea dengan sensasi yang berbeda. Ini adalah drama yang tepat. Disana kita akan belajar bagaimana memulai sesuatu (bisnis), belajar bahwa segala yang ditakdirkan untuk kita pun pasti ada rintangan untuk mendapatkannya, belajar bagaimana pula mental kita dibentuk. banyak sekali hal yang bisa dikupas dari drama yang dibintangi oleh Bae Suzy dan kawan-kawan ini. Beberapa istilah yang muncul juga menarik perhatian untuk dikorek isinya. Let’s check this out!
Pertama, pasti ada beberapa orang yang luput dengan satu sosok ini. Ayah Seo Dal mi dan In-Jae. Meski kemunculannya tidak lama sosok ini memberikan pengaruh penting dalam cerita. Sosok ini digambarkan sebagai seorang yang mau mengambil resiko, dia rela meninggalkan pekerjaan di perusahaan demi memulai bisnis. Meski akhirnya dia harus mempertaruhkan keutuhan keluarganya. Istrinya meminta cerai saat mengetahui keputusannya, istrinya itu khawatir dengan berbisnis nanti, dia tidak mampu membiayai kebutuhan anaknya. Disinilah, broken home itu berdampak pada dua anak mereka. Keadaan yang semula baik-baik kini berubah. In Jae (kakak Dal Mi) memilih pergi bersama ibunya. Sedangkan Dal mi tetap bertahan dengan ayah dan neneknya. Sebenarnya, sosok ayah ini tidak sembarangan mengambil keputusan. Dia adalah orang yang pandangannya berada di masa depan. Dia tau apa yang akan dibutuhkan masyarakat luas di masa depan. Pikiran seperti ini yang dibutuhkan untuk menghadapi era society 5.0. Namun, dunia bisnis tidak semudah yang dikira. Berlayar tanpa peta akan membunuhmu.
Kedua, saat kalian memulai bisnis ada 3F (Family, Friend, Fool). Fool disini bukan berarti seorang yang bodoh tapi lebih mengarah pada seorang yang mau mengambil resiko. Dalam berbisnis kita membutuhkan teman entah sebagai investor atau partner. Tapi kita juga harus berhati-hati, dalam bisnis terkadang orang tidak memandang itu teman atau saudara. Musuh bisa menjadi teman dan teman bisa menjadi musuh. Maka “Jika tidak bisa melawan musuhmu jadilah pasukan mereka”. Beberapa orang mengatakan, dunia bisnis adalah dunia yang kejam. Kenyata’annya memang demikian. Segala kesepakatan apapun harus ada hitam di atas putih (Kontrak Resmi) karna segalanya membutuhkan bukti. Ingat adegan saat, usai pekan retas ternyata Samsan Tech (Perusahaan Rintisan Dal-mi dkk) menang mengalahkan Injae Company (Perusahaan Rintisan juga). Akhirnya banyak kontrak yang datang kepada mereka salah satunya dari Alex (2STO) yang perusahaannya ada di Silicon Valley. Alex berniat untuk mengakuisisi perusahaan yang memiliki tiga pengembang teknologi (satu perusahaan terdiri dari lima orang, 1 CEO, 3 Pengembang, 1 Desainer) itu. Alex menawar dengan harga yang begitu menggiurkan, serta iming-iming untuk bekerja di Silicon Valley (penjelasan tentang silicon Valley ada dibawah). Saat itu Alex menyodorkan kontrak kepada mereka. Sayangnya mereka tidak memahami betul isi kontrak karna terlalu senang mendapat tawaran demikian. Maka berhati-hatilah saat menandatangani apapun mulai sekarang, baca dengan teliti agar tidak merasa dirugikan diakhir. Karna segala hitam diatas putih bisa menjadi bukti yang kuat (di pengadilan). Akuisisi perusahaan yang di maksud adalah akuisisi bakat dimana mereka hanya mengambil orang-orang terpenting dan membuang sisanya. Tiga orang pengembang pergi ke silicon valley sedangkan yang lain harus menerima pembuangannya. Disinilah posisi kita membutuhkan mentor. Pernah mendengar kata atlet karate nomot satu dunia saat ditanya mengenai mentor (pelatihnya)? Dia berkata, meski mentornya itu tidak sehebat dia dalam bertarung tapi kita membutuhkannya untuk memberitahu apa kekurangan kita. Karna kita tidak bisa melihat jidat (kekurangan) kita sendiri.
Sedikit menjelaskan mengenai Silicon Valley. Silicon Valley adalah perusahaan teknologi pengubah dunia intel (Facebook, google, bahkan apple) berada. Ternyata perusahaan ini telah di konsep sejak tahun 1960-an. Kini silicon valley (berada di Amerika Serikat) menjadi kiblat yang tepat dan ideal untuk mempelajari inovasi teknologi. Karna kesuksesan Silicon Valley beberapa negara meng-Cloning atau membuat perusahaan serupa. Seperti, India dengan Bangalore, Israel dengan Silicon Wadi, serta Rusia yang sukses membuat Skolkovo. Ketiganya sukses mendorong start-up (bisnis) baru. Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev pernah mengunjungi Steve Jobs (Apple) di Silicon Valley sebelum membuat Skolkovo yang menjadi naungan dari start-up baru yang sukses seperti Telegram.
Ketiga, dari Drama ini kita bisa menemukan tipe pria idaman (Khusus perempuan). Penggemar Start-Up terbelah menjadi dua kubu. Pertama ada tim Nam Do San kemudian ada tim Han Ji Pyeong. Setelah melakukan survey pada beberapa orang. Apa alasan mereka memilih Nam Do San? Tipe perempuan di kubu Nam Do San ini adalah tipe yang suka menemani lelaki dari nol, tipe perempuan penurut yang mendukung keputusan pasangan (meski terkadang keputusan diambil tergesa-gesa tanpa berfikir panjang). Tipe perempuan yang suka dengan pria yang berterus terang (terkesan romantis), atau bisa dikatakan mereka menyukai pria “Bucin”. Lalu bagaimana dengan perempuan yang memilih kubu Han Ji Pyeong? Mereka tipe menyukai pria yang matang, secara emosional. Pria yang mampu berfikir panjang dan ulet (memperkirakan sesuatu secara mendetail). Mereka menyukai Pria disini yang berpedoman berjalan tanpa peta maka akan membunuhmu. Karna kita tidak tahu apa yang akan kita hadapi di depan, bisa saja tersesat atau mati karna dihantam badai, atau bahkan bertemu hiu di lautan lepas. Mereka mendambakan pria yang tidak hanya manis dalam berkata tapi lebih mengarah pada perbuatan. Pria yang mampu membimbing mereka, mengambil keputusan diatas mereka dengan pertimbangan matang (berdua). Pria yang teguh prinsip yang bisa menjadi tumpuan oleh pasangannya.
Lalu berdasarkan keterangan diatas kamu Tim siapa? Silahkan tentukan tipe pria idamanmu ya.